Keragamanmasyarakat melahirkan cara pandang, kepercayaan dan agama yang berbeda-beda.1 Baik dalam agama (universal religion) ataupun kepercayaan (native religion), menunjukkan adanya hubungan antara manusia dengan Yang Maha Gaib di luar kekuasaan manusia, berdasarkan kepercayaan dan keyakinan menurut paham
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti 5 merekalah yang empunya Kerajaan Sorga. 4 Berbahagialah orang yang berdukacita, karena mereka akan dihibur. 5 Berbahagialah orang yang lemah lembut, karena mereka akan memiliki bumi. 6 Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran, karena mereka akan dipuaskan. 7 Berbahagialah orang yang murah hatinya, karena mereka akan beroleh kemurahan. 8 Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah. 9 Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah. 10 Berbahagialah orang yang dianiaya oleh sebab kebenaran, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga. 11 Berbahagialah kamu, jika karena Aku kamu dicela dan dianiaya dan kepadamu diitnahkan segala yang jahat. 12 Bersukacita dan bergembiralah, karena upahmu besar di sorga, sebab demikian juga telah dianiaya nabi-nabi yang sebelum kamu”. c. PendalamanDiskusi Setelah menyimak teks Kitab Suci Matius 51-12, cobalah kamu rumuskan pertanyaan-pertanyaan untuk didiskusikan tentang hidup manusia yang bermakna menurut teks ayat-ayat Kitab Suci tersebut. 3. Menghayati Hidup sebagai anugerah Tuhan. Untuk menghayati hidup sebagai anugerah Tuhan yang sangat berharga bagi setiap insan manusia, maka buatlah releksi pribadi dan rencanakan suatu aksi. a. Releksi Tulislah sebuah releksi tentang makna hidupmu sebagai sesuatu yang berharga dari Tuhan. Apa saja yang perlu kamu lakukan sebagai pelajar untuk mengisi hidupmu secara berkualitas. b. Aksi 1 Tulislah sebuah rencana aksi untuk menghargai hidupmu sendiri dengan melakukan kegiatan-kegiatan yang bermutu, seperti rajin belajar, disiplin terhadap peraturan di sekolah dan di rumah serta di masyarakat. Sumber http ... Diakses pada tgl. 26 Mei 2014 Gambar Yesus mengajar. 6 Kelas XII SMASMK Semester 1 2 Hasil releksimu dapat dipajangkan di Mading kelas. Doa Penutup Terima kasih ya Bapa, Putra dan Roh Kudus atas rahmat penyertaan-Mu bagi kami selama kegiatan pembelajaran ini, sehingga dapat memahami bahwa hidup itu sebuah panggilan yang sangat berharga yang perlu kami perjuangkan selama hidup di dunia ini. Semoga kami senantiasa memuliakan Engkau sepanjang segala masa. Amin. B. Panggilan Hidup Berkeluarga Gereja Katolik secara tegas mengajarkan bahwa perkawinan Katolik adalah Sakramen, karena itu setiap pasang suami istri harus menjaga kesucian perkawinan. Karena itu sifat perkawinan Katolik adalah monogami dan tidak terceraikan, kecuali hanya oleh maut; “karena apa yang dipersatukan Allah tidak boleh diceraikan oleh manusia” Mat 196. Sakramen Perkawinan sebagai akar pembentukan keluarga Katolik hendaknya dijaga kesuciannya, karena keluarga merupakan Gereja kecilmini atau ecclesia domestica. Artinya antara lain bahwa keluarga-keluarga Kristiani merupakan pusat iman yang hidup, tempat pertama iman akan Kristus diwartakan dan sekolah pertama tentang doa, kebajikan-kebajikan dan cinta kasih Kristen bdk. KGK 1656 1666. Doa Pembuka Allah Bapa yang penuh kasih, Puji dan syukur kami haturkan kehadirat-Mu atas anugerah kehidupan yang Engkau berikan kepada kami. Bimbinglah kami dalam kegiatan pembelajaran ini agar kami sungguh memahami makna hidup kami di dunia, dan menghayati panggilan hidup berkeluarga, serta menghargai orangtua kami yang telah membangun keluarga di mana kami menjadi bagian dari keluarga ini. Doa ini kami sempurnakan dengan doa yang diajarkan Yesus Putra-Mu... Bapa Kami..
Toleransi karena itu, merupakan konsep agung dan mulia yang sepenuhnya menjadi bagian organik dari ajaran agama-agama, termasuk agama Islam. Dalam konteks toleransi antar-umat beragama, Islam memiliki konsep yang jelas. "Tidak ada paksaan dalam agama" , "Bagi kalian agama kalian, dan bagi kami agama kami" adalah contoh populer dari
Indonesia memiliki beragam suku, budaya, dan kepercayaan. Ada 6 agama di Indonesia yang perlu kamu ketahui. Yuk, simak penjelasan tentang sejarah, kitab suci, hari besar, dan tempat ibadahnya. — Ada enam agama yang diakui oleh pemerintah di Indonesia, antara lain Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha, dan Konghucu. Keenam agama ini diatur dalam TAP MPR Nomor 1 Tahun 1965 dan UU Nomor 5 Tahun 1969. Saat ini, Islam menjadi agama mayoritas penduduk di Indonesia dengan jumlah penganutnya sekitar 87,2 persen. Sementara itu, agama Kristen memiliki pengikut sekitar 6,9 persen, Katolik sekitar 2,9 persen, Hindu sekitar 1,7 persen, Budha sekitar 0,7 persen, dan Konghucu sekitar 0,05 persen. Tahukah kamu arti “Bhinneka Tunggal Ika” yang jadi semboyan bangsa kita? Betul sekali, arti semboyan tersebut adalah berbeda-beda, tetapi tetap satu jua. Tentu kamu juga setuju bahwa “Bhinneka Tunggal Ika” sangat merepresentasikan keadaan Indonesia. Bahkan, frasa tersebut juga tertulis di pita yang digenggam burung Garuda Pancasila, lambang negara kita. Tetapi, mengapa ada semboyan tersebut? Yuk, baca ulasan ini! Bhinneka Tunggal Ika mewakili keadaan bangsa Indonesia yang terdiri atas beragam kebudayaan dan perbedaan, salah satunya sistem kepercayaan dan agama. Memangnya, ada berapa sih agama yang dianut di Indonesia? Lalu, mengapa kok bisa ada beragam agama di Indonesia? Dengan adanya banyak agama ini, pemerintah pun memberikan hak kepada warga negaranya untuk memilih sendiri agama yang ingin dianut secara merdeka. Lebih lanjut, kemerdekaan memilih agama dan sistem kepercayaan ini diatur dalam UUD NRI 1945 Pasal 28 ayat 1 dan 2. Adanya aturan ini memberikan makna bahwa setiap manusia bebas memilih dan melaksanakan ajaran agama menurut keyakinan dan kepercayaannya. Dengan kata lain, tidak boleh ada unsur pemaksaan dalam memilih agama yang diinginkan. Baca Juga Karakteristik Negara Maju dan Berkembang Macam-Macam Agama di Indonesia Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya ya, ada 6 agama di Indonesia yang diakui oleh pemerintah. Yuk, simak penjelasan lengkapnya satu per satu. 1. Islam Agama Islam masuk ke Indonesia sekitar abad ke-7 atau 8 melalui para pedagang dari Arab dan Persia. Islam terus berkembang hingga kini menjadi kepercayaan yang dianut mayoritas penduduk Indonesia. Kitab suci Al-Quran Nama Nabi Nabi Muhammad SAW Hari Besar Idul Fitri, Idul Adha, Tahun Baru Hijriah, Isra’ Mi’raj Tempat Ibadah Masjid 2. Katolik Agama Katolik pertama kali muncul di kepulauan Maluku. Agama ini dibawa oleh bangsa Portugis ke Indonesia, yang saat itu datang untuk mencari rempah-rempah. Rakyat Maluku pun menjadi penganut pertama dari agama Katolik di Indonesia. Kitab Suci Alkitab Nama Pembawa Yesus Kristus Hari Besar Natal, Jumat Agung, Kenaikan Isa Almasih, Paskah Tempat Ibadah Gereja 3. Kristen Protestan Agama Kristen Protestan muncul pertama kali di Belanda pada abad ke-16 yang dipengaruhi oleh ajaran Calvinisme dan Lutheran. Kristen Protestan pun masuk ke Indonesia bersama para penjajah dalam misi Gospel. Kitab Suci Alkitab Nama Pembawa Yesus Kristus Hari Besar Natal, Jumat Agung, Kenaikan Isa Almasih, Paskah Tempat Ibadah Gereja 4. Hindu Hindu pertama masuk ke Indonesia melalui jalur perdagangan. Bangsa Cina dan India membawa agama Hindu diperkirakan pada awal abad keempat, ditandai dengan berdirinya kerajaan Kutai dan Tarumanegara. Hindu menjadi salah satu agama tertua di Indonesia. Kitab Suci Weda Nama Pembawa – Hari Besar Nyepi, Saraswati, Pagerwesi Tempat Ibadah Pura 5. Budha Sama seperti Hindu, Budha pun agama tertua di Indonesia. Agama Budha masuk pada abad kelima masehi, terlihat dari peninggalan prasasti yang ditemukan. Diperkirakan, Budha dibawa oleh pengelana Fa Hsien yang berasal dari China. Agama ini pun berkembang dengan banyaknya kerajaan Budha, seperti Sriwijaya. Bahkan, Sriwijaya menjadi pusat pengembangan agama Budha di Asia Tenggara hingga tahun 1377. Kitab Suci Tripitaka Nama Pembawa Sidharta Gautama Hari Besar Waisak, Asadha, Kathina Tempat Ibadah Vihara 6. Konghucu Agama Konghucu berasal dari ajaran Konfusius atau Konfusianisme. Agama ini pertama kali muncul di Indonesia pada abad ke-17. Salah satu buktinya adalah terdapat bangunan tua di Pontianak yang digunakan sebagai tempat pemujaan bagi para penganut agama Konghucu. Kitab Suci Si Shu dan Wu Ching Nama Pembawa Kong Hu Cu Hari Besar Imlek, Cap Go Meh Tempat Ibadah Li Tang/ Klenteng Mengapa Ada Beragam Agama di Indonesia? Pernahkah kamu berpikir mengapa Indonesia memiliki banyak sistem kepercayaan dan agama? Apa yang menyebabkan ada enam agama yang ada di Indonesia? Mengapa tidak hanya satu agama saja yang boleh dianut di Indonesia? Ternyata, semua itu ada jawabannya, lho, teman-teman! Berikut penjelasan penyebab keberagam agama di Indonesia. Secara geografis, Indonesia memiliki letak yang sangat strategis. Bangsa kita terletak di antara dua samudra, yaitu Samudra Hindia dan Samudra Pasifik. Selain itu, ada dua benua yang mengapit Indonesia, antara lain Benua Asia dan Benua Australia. Posisi ini menjadikan Indonesia di jalur perdagangan dunia, sehingga banyak pedagang dari bangsa lain datang ke Indonesia. Hal ini memungkinkan terjadinya penyebaran agama di Indonesia. Baca Juga Letak Geografis dan Astronomis Indonesia serta Pengaruhnya Selain itu, sejarah mencatat Indonesia pernah dijajah oleh bangsa Eropa. Dengan kekayaan alam yang dimiliki, bangsa Eropa datang ke Indonesia mencari rempah-rempah. Namun ternyata, mereka tak semerta-merta mengambil kekayaan Indonesia, melainkan memiliki misi sendiri dengan sebutan 3G Gold, Glory, dan Gospel. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI, Gospel berarti nyanyian atau lagu gerejawi. Misi Gospel para penjajah adalah untuk menyebarkan agama. Namun, kunci penting banyaknya agama ini ternyata ada di sifat terbuka bangsa Indonesia. Menurut artikel yang dipublikasikan Okezone dengan judul “Inilah Faktor Penyebab Keragaman Agama di Indonesia”, bangsa Indonesia memiliki sikap terbuka terhadap hal-hal baru. Tanpa sikap keterbukaan ini, akan sulit menghadirkan keberagaman agama di Indonesia. Penyebaran agama dan penerimaan terhadap keberagaman agama pun mustahil bisa dilakukan. — Sekarang kamu sudah paham kan beragam agama di Indonesia? Yuk, kita hormati orang-orang di sekitar kita yang memiliki agama berbeda dengan sikap toleransi. Dengan sikap toleransi ini, maka keindahan akan tercipta. Semboyan “Bhinneka Tunggal Ika” pun semakin kuat pada bangsa Indonesia. Selain agama, Indonesia juga memiliki keanekaragaman lain lho, teman-teman! Yuk, baca keberagaman Indonesia di ruangbelajar tumbuhkan rasa toleransi dan menghargai atas perbedaan! Referensi Inilah Faktor Penyebab Keanekaragaman Agama di Indonesia [daring]. Tautan Inilah Faktor Penyebab Keragaman Agama di Indonesia Okezone Edukasi diakses pada 16 Februari 2022 6 Agama di Indonesia serta Kitab Suci dan Hari Besarnya [daring]. Tautan 6 Agama Di Indonesia Serta Kitab Suci Dan Hari Besarnya – Gramedia Literasi diakses pada 16 Februari 2022 Arti Gold, Glory, Gospel 3G Sejarah, Latar Belakang, & Tujuan [daring]. Tautan Arti Gold, Glory, Gospel 3G Sejarah, Latar Belakang, & Tujuan diakses pada 16 Februari 2022 Bagaimana Tionghoa dan Khonghucu di Mata Indonesia? [daring]. Tautan Bagaimana Tionghoa dan Khonghucu di Mata Indonesia? diakses 16 Februari 2022 Masuknya Kristen di Indonesia [daring] Tautan Masuknya Kristen di Indonesia – Historia diakses pada 16 Februari 2022 Sumber foto 6 Agama Di Indonesia Serta Kitab Suci Dan Hari Besarnya – Gramedia Literasi
PengertianPluralitas. Pengertian pluralitas adalah perbedaan yang seharusnya kita terima. Secara sederhana, pluralitas adalah keberagaman, kemajemukan yang ada di bumi ini. Kita tahu bahwasanya Tuhan menciptakan manusia berbeda-beda. Tidak hanya manusia, tumbuhan, binatang yang Tuhan ciptakan di muka bumi juga beragam luar biasa.
Dengankodrat di atas, manusia dalam hidupnya senantiasa diiringi dengan motif-motif, Salah satu motif itu yakni motivasi untuk selalu ingin tahu tentang obyek, atau untuk mengerti tentang obyek, yang dikatakan Aristoteles sebagai sesuatu yang sudah menjadi kodrat manusia. Dari sini, maka lahirlah berbagai pengetahuan manusia. Pengetahuan tersebut terdiri dari pengetahuan biasa (common sense
78Ld.